oleh

Waspada Kondisi Jalan Pasca Hujan di Kawasan Mahendradatta, Denpasar: Pemkot Imbau Pengendara Tetap Hati-Hati

banner 468x60

Hujan yang mengguyur kawasan Denpasar Barat pada Sabtu malam (8/11/2025) menyebabkan sejumlah ruas jalan mengalami kondisi licin dan tergenang, termasuk di Jalan Mahendradatta arah menuju perempatan Jalan Mahendradatta – Jalan Buana Raya – Jalan Buana Kubu. Berdasarkan laporan warga melalui media sosial dan pantauan di lapangan, air hujan yang turun cukup deras dalam durasi sekitar satu jam menyebabkan genangan di beberapa titik dengan ketinggian mencapai 10–15 sentimeter.

Situasi ini memicu perlambatan arus lalu lintas karena pengendara, khususnya pengemudi roda dua, terpaksa menurunkan kecepatan demi menjaga kestabilan kendaraan. Arus kendaraan dari arah timur menuju barat tampak tersendat, terutama pada titik pertemuan antara Jalan Mahendradatta dan Jalan Buana Raya. Sementara di sisi lain, sejumlah kendaraan besar terlihat berhati-hati untuk menghindari percikan air ke pengguna jalan lainnya.

banner 336x280

Petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Denpasar bersama Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Denpasar langsung turun ke lokasi untuk melakukan pemantauan dan mengatur arus lalu lintas. Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Denpasar, I Made Arya Gunawan, mengatakan pihaknya telah menurunkan personel sejak sore hari untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya kemacetan akibat kondisi jalan yang licin.

“Kami menempatkan petugas di sejumlah titik rawan, terutama di sekitar perempatan Mahendradatta–Buana Raya, agar arus kendaraan tetap tertib dan tidak terjadi penumpukan. Kondisi hujan seperti ini memang membutuhkan kehati-hatian ekstra dari para pengguna jalan,” ujar Arya Gunawan.

Ia menambahkan, pihaknya juga terus berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Denpasar untuk memastikan drainase di kawasan tersebut berfungsi optimal. Dari hasil peninjauan sementara, genangan air disebabkan oleh sedimentasi di beberapa saluran air dan tumpukan sampah yang menghambat aliran.

Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Kota Denpasar, AA Ngurah Bagus Airawata, mengatakan bahwa pihaknya segera mengirimkan tim untuk melakukan penyedotan air dan pembersihan saluran. Langkah cepat ini dilakukan agar air hujan dapat segera surut dan jalan kembali aman dilalui.

“Kami telah menurunkan unit pompa portabel serta petugas lapangan untuk membersihkan saluran air di sepanjang jalur Mahendradatta. Ini merupakan bagian dari upaya rutin kami setiap kali hujan turun dengan intensitas tinggi,” jelasnya.

Kondisi jalan yang licin pasca hujan sering kali menjadi penyebab utama terjadinya kecelakaan lalu lintas ringan. Oleh sebab itu, pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk tidak memaksakan kecepatan kendaraan, terutama di ruas jalan yang minim pencahayaan. Kasat Lantas Polresta Denpasar AKP Ni Luh Putu Rahayu mengingatkan pengendara roda dua agar menggunakan helm berstandar SNI, menyalakan lampu utama, dan menghindari pengereman mendadak.

“Keselamatan adalah prioritas. Kondisi jalan setelah hujan kerap menipu karena terlihat kering padahal masih licin akibat sisa air dan minyak kendaraan. Kami minta masyarakat untuk lebih waspada,” kata Rahayu.

Selain faktor teknis, kondisi drainase perkotaan juga menjadi perhatian serius pemerintah daerah. Jalan Mahendradatta dan sekitarnya termasuk dalam kawasan yang kerap mengalami genangan ringan setiap kali hujan deras turun. Oleh karena itu, Pemkot Denpasar melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) akan meningkatkan frekuensi pembersihan saluran air dan memastikan tidak ada sampah yang menyumbat jalur drainase utama.

Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara, saat dimintai tanggapannya, menegaskan bahwa persoalan genangan air tidak bisa diselesaikan secara parsial, melainkan memerlukan kerja sama antara pemerintah dan masyarakat. Menurutnya, disiplin warga dalam membuang sampah pada tempatnya menjadi kunci utama untuk mencegah penyumbatan saluran air yang kerap menjadi penyebab genangan.

“Kami terus melakukan pengerukan sedimentasi dan pembersihan drainase, tetapi tanpa dukungan masyarakat, hasilnya tidak akan maksimal. Masyarakat harus sadar bahwa membuang sampah ke selokan sama saja menciptakan risiko banjir dan bahaya bagi pengguna jalan,” tegas Jaya Negara.

Sementara itu, pengguna jalan yang melintas di kawasan Mahendradatta juga membagikan pengalaman mereka di media sosial. Akun @efendisalim_, salah satu warga Denpasar, melaporkan kondisi arus lalu lintas melalui unggahan video yang memperlihatkan kendaraan berjalan pelan di tengah genangan air. Unggahan tersebut mendapat banyak tanggapan dari warganet yang mengingatkan sesama pengendara untuk berhati-hati.

Hujan deras yang mengguyur Denpasar malam itu juga diperkirakan masih akan terjadi dalam beberapa hari ke depan. Berdasarkan prakiraan cuaca dari Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar, wilayah Bali bagian selatan, termasuk Denpasar dan Badung, masih berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat disertai angin kencang dan petir.

BBMKG mengimbau masyarakat untuk selalu memperhatikan informasi cuaca terbaru dan menghindari berkendara di jalan yang rawan genangan atau minim pencahayaan.

Dengan meningkatnya curah hujan dan kepadatan arus kendaraan di kawasan perkotaan, pemerintah daerah menekankan pentingnya kesadaran kolektif untuk menjaga keselamatan bersama. Pemkot Denpasar juga berkomitmen memperkuat sinergi lintas instansi, mulai dari Dishub, PUPR, hingga kepolisian, agar setiap potensi gangguan lalu lintas bisa diantisipasi secara cepat dan efektif.

banner 336x280

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *